Pairing: NaruHina
Warning: AU, OOC
Tak pernah aku
merasakan se-excited ini, tentu saja hal itu kurasakan setelah bertemu denganmu..
Sekolah baru ya, begitu perkataanku setelah mendengar perkataan
orang tuaku yang menyuruhku melanjutkan sekolah di kota itu. Mau tidak mau, aku
harus mendengarkan perkataan mereka, kalau tidak, pasti aku diceramahi habis-habisan.
Ya sudahlah, hidup sendiri juga sepertinya menyenangkan.
***
Suatu pagi di
bulan Agustus,
Aku bersiap-siap
menuju ke sekolah baru itu. Tumben, pagi ini aku tidak terlambat bangun. mungkin
karena aku sudah tidak sabar melihat sekolah baru itu. Setelah semua siap, aku
berangkat menuju ke sekolah. Saat sampai di sekolah, terlihat banyak siswa yang
sedang melakukan kegiatan ekstrakurikuler. Aku
juga akan melakukannya, tapi sekarang yang lebih penting adalah melihat wajah
teman-teman baruku, kataku dalam hati. Aku mempercepat langkahku menuju
kelas 1.1. Aku pun mengucap salam dengan semangat dan semua siswa di kelas itu
menoleh kepadaku dengan tampang aneh. Aku sih biasa saja, karena tak peduli
dengan mereka. Aku lalu berjalan menuju bangku belakang sambil memperhatikan
wajah teman-teman baruku itu. Ada satu wajah yang juga ternyata sedang
memperhatikanku. Wajah seorang siswi dengan mata abu-abu dan rambut hitamnya
yang panjang. Saat mata kami bertemu, dia kikuk dan menoleh ke arah jendela. Aku
tersenyum melihat hal itu, sungguh anak
yang menarik..
***
Tiga bulan
kemudian,
Rupanya namanya
Hyuuga Hinata, adik sepupu dari salah satu sahabatku. Dia sangat menarik
perhatianku. Entah kenapa, setiap aku berbicara padanya, dia selalu ketus
menjawabnya, dan sikapnya itu membuatku selalu tertawa kecil. Karena itu, aku
jadi ingin selalu menjahilinya. Mungkin aku keterlaluan, tapi kau selalu
menarik bagiku, Hina-chan.
Keesokan harinya,
Dia ada rasa
padaku? Aku sungguh tak percaya. Karena itulah aku tertawa saat mendengarnya,
dan kulihat tampangmu menjadi murung. Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk
menertawai perasaanmu.
Keesokan harinya
lagi,
Aku kasihan
padamu, Hina-chan. Aku sungguh tak tahu siapa yang menyebar gosip itu. Aku dengar
yang menyebarnya adalah salah satu gadis yang selalu berada didekatku. Mungkin saja
dia cemburu, jadi jangan kau ambil hati, Hina-chan. Harusnya kau tahu, hanya
kau yang selalu membuatku bersemangat seperti ini.
Saat MID
Semester,
Kau kenapa,
Hina-chan? Kenapa murung begitu? Dan kenapa tidak ada yang membantumu saat
ulangan? Kata Lee, gadis itu yang membuat mereka menjauhimu. Aku ingin sekali
membantumu, tapi aku tidak tahu caranya. Maafkan aku.
***
Awal semester
baru,
Syukurlah mereka
tidak membahas hal itu lagi. Tapi kenapa kau menjauh dariku? Aku rindu caramu
berbicara padaku. Apa kau tidak suka lagi padaku? Padahal aku...
Keesokan harinya,
Aku benar-benar
tidak percaya apa yang kau katakan, Hina-chan. Ternyata kau masih menyukaiku. Tapi
aku tidak tahu harus berkata apa untuk menjawabnya, jadi aku hanya diam saja.
Maafkan aku karena meninggalkanmu sendiri, tapi aku benar-benar tidak tahu
harus berkata dan melakukan apa..
Keesokan harinya
lagi,
Kenapa kau
menghindari tatapanku? Apa karena aku belum memberimu jawaban? Tapi aku
benar-benar tidak tahu harus berkata apa, setiap aku berada didekatmu, aku
ingin mengatakan sesuatu, tapi kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutku. Setiap
aku memanggilmu, kau mengacuhkanku. Apa benar kau menyukaiku?
***
Kenaikan kelas,
Aku bingung,
benar-benar bingung. Kenapa kau mau saja melakukan hal itu? Sudah jelas-jelas
kalau mereka memanfaatkanmu, dan kau hanya biasa-biasa saja, malah tersenyum
kepada mereka. Aku merindukanmu, kenapa kau tak pernah berbicara denganku lagi?
Aku rindu menjahilimu, aku rindu semua yang ada pada dirimu. Aku rindu melihat
mata abu-abumu yang terlihat begitu kesepian. Aku ingin sekali kau tahu
perasaanku juga, tapi bagaimana caranya memberitahumu? Kau tak pernah mau
berbicara berdua denganku. Aku juga tak mau mengatakannya lewat telpon. Aku ingin
kau mendengarnya langsung suara yang keluar dari mulutku dengan telingamu. Maukah
kau?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar